Beasiswa

Universitas China Tandatangani MoUac

Universitas Asal China Tandatangani MoU dengan UMJ

8 Universitas Asal China Tandatangani MoU dengan UMJ

Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi tuan rumah penandatanganan MoU antara 13 universitas asal China dan 21 universitas dari Indonesia, 8 di antaranya Universitas China Tandatangani MoU. Universitas asal China yang tergabung dalam Indonesia-China University Alliance (ICUA) tersebut bertujuan mempererat kerja sama internasional, kegiatan ini berlangsung di Auditorium dr. Syafri Guricci, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ, Senin, (15/05/2023).

Remark from Vice Chairman of Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Mr. Grant Wu dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat banyak peluang kerja sama di bidang Pendidikan. Oleh karenanya kesempatan ini tidak boleh terlewat begitu saja.

Sebagai salah satu perwakilan dari Universitas China, Speech from China’s University and College Admission System (CUCAS), Jack Sha, menjelaskan untuk mengawali perkuliahan di berbagai Universitas China, mahasiswa internasional dapat mendaftar melalui CUCAS, yaitu portal online penerimaan mahasiswa internasional yang telah bekerja sama dengan lebih dari 300 Universitas top China. Tidak hanya untuk mendaftar perkuliahan, CUCAS juga melayani konsultasi bagi siapa saja yang tertarik berkuliah di China.

Selain itu, Shanghai University juga memiliki beasiswa untuk mahasiswa internasional, juga bekerja sama dengan rumah sakit dan beberapa perusahaan.

Baca juga: Catatan Tentang Kegagalan Perguruan Tinggi

Sekretaris ICUA, Endang Zakaria, M.H.

melakukan kerjasama dengan Universitas Islam di Indonesia bukan hal baru untuk beberapa Universitas di Cina. Mereka (Universitas Cina) memiliki ketertarikan untuk mengenal lebih jauh semua level pendidikan di indonesia, salah satunya Perguruan Tinggi (PT).

Adapun Universitas di China menjangkau semua PT di Indonesia termasuk PT Islam di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Kerja sama yang dapat dihasilkan dari adanya MoU Signing ini berpusat pada bidang pendidikan, sains, dan teknologi.

Hal ini tentu tidak terlepas dari komitmen UMJ untuk terus menjali tali silaturahmi dalam skala internasional. Tujuan dari acara MoU Signing ini adalah peningkatan kerja sama Internasional yang akan berdampak pada pemerolehan akreditasi unggul untuk UMJ.

Tanda Tangan MoU:

Acara penandatanganan MoU berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kolaboratif. Pimpinan dari UMJ dan perwakilan dari Universitas China menyatakan tekad bersama untuk memperkuat hubungan akademik, pertukaran, pengetahuan dan pengembangan bersama.

Fokus Kerjasama

 

1. Program Pertukaran Mahasiswa:

MoU ini mencakup program pertukaran mahasiswa, yang memungkinkan mahasiswa dari kedua universitas untuk mengalami kehidupan dan pembelajaran di lingkungan akademik yang berbeda. Hal ini di harapkan dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya dan keragaman.

2.Penelitian Bersama:

Universitas China dan UMJ berkomitmen untuk melakukan penelitian bersama dalam bidang-bidang yang relevan dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kolaborasi penelitian ini di harapkan dapat menghasilkan inovasi dan kontribusi positif bagi masyarakat.

Melalui MoU ini, UMJ dan universitas China memiliki visi bersama untuk menciptakan hubungan yang berkelanjutan.

Tentang Kegagalan Perguruan Tinggi

Catatan Tentang Kegagalan Perguruan Tinggi

Catatan Tentang Kegagalan Perguruan Tinggi

Siapun menganggap bahwa perguruan tinggi akan memberikan sumbangan besar terhadap kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi mendidik para mahasiswa agar mampu berpikir kritis, rasional, obyektif, terbuka, dan bertanggung jawab. Kemampuan seperti itu di perlukan sebagai bekal menjalani hidup di masyarakat.

Selain itu, bagi orang pedesaan sekalipun, perguruan tinggi juga di rasakan telah banyak berhasil mengantarkan generasi mudanya untuk melakukan mobilitas vertikal. Tidak sedikit anak petani, bahkan juga petani miskin, atas jasa institusi modern tersebut, menjadi politikus, pengusaha, pejabat pemerintah, tentara, polisi, hakim, jaksa, dan lain-lain. Maka artinya, sumbangan lembaga pendidikan tersebut terhadap kehidupan masyarakat desa luar biasa besarnya.

Catatan keberhasilan tersebut, menjadikan orang desa sedemikian percaya terhadap institusi pendidikan itu. Mereka sanggup membayar berapa saja untuk membiayai anak-anaknya belajar di kota. Akhirnya pendidikan tinggi, bagi masyarakat desa di yakini telah berperan sebagai dewa penolong bagi anak-anaknya yang berkeinginan menjadi pejabat, pegawai pemerintah, pekerja di bank, dan seterusnya.

Akan tetapi di balik keberhasilan itu, juga terdapat orang-orang desa yang justru amat kecewa dari Kegagalan Perguruan anak-anaknya setelah lama belajar di kota. Pada awalnya sedemikian optimis, anaknya akan berhasil. Namun yang di peroleh justru sebaliknya. Dalam kunjungan ke sebuah pesantren di pedesaan, saya di temui oleh seseorang yang mengaku amat kecewa oleh karena telah terlanjur mengirimkan anaknya belajar ke perguruan tinggi.

1. Tantangan Finansial:

Salah satu kegagalan yang sering di hadapi oleh perguruan tinggi adalah masalah finansial. Biaya operasional yang tinggi, terutama dalam hal fasilitas, gaji dosen, dan perkembangan teknologi pendidikan, dapat menjadi hambatan signifikan. Terkadang, kekurangan sumber daya dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan layanan yang di berikan kepada mahasiswa.

Baca juga: Universitas Menara Ilmu Pengetahuan dan Kebijaksanaan

2. Kurangnya Keterlibatan Industri:

Perguruan tinggi di harapkan dapat menciptakan lulusan yang siap untuk dunia kerja. Namun, kurangnya keterlibatan industri dalam proses pembelajaran dapat menghambat mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

3. Tantangan Teknologi

Meskipun banyak perguruan tinggi menawarkan pendidikan yang berkualitas, kualitas pengajaran dapat bervariasi. Dosen yang tidak terlibat secara aktif, kurangnya pembaruan kurikulum, dan metode pengajaran yang kurang inovatif dapat mempengaruhi pengalaman belajar mahasiswa.

Orang yang menemui saya di maksud mengaku telah menjual apa saja yang di miliki untuk mencukupi kebutuhan anaknya kuliah di kota. Dia mengaku, bahwa semua ternak dan bahkan tanah pertanian sebagai tumpuan hidup keluarganya telah habis di jual untuk membiayai kuliah anaknya. Semula dia berkalkulasi, bahwa semua yang dibayarkan akan kembali tatkala nanti anaknya nanti sukses dan memperoleh pekerjaan.

Akan tetapi, apa yang di bayangkan sedemikian indah itu ternyata tidak terwujud. Setelah selesai kuliah dan di nyatakan lulus, ijazah yang di peroleh oleh anaknya, sekalipun sudah berkirim surat lamaran ke mana-mana, ternyata belum berhasil mendapatkan pekerjaan. Ternak dan kebunnya sudah terjual semuanya, sementara itu anaknya, setelah lama di kota, menjadi tidak terbiasa bertani. Akibatnya, ia menjadi tidak jelas, sebagai pegawai bukan, petani pun juga tidak

Orang dimaksud mengaku, akibat mengirim anaknya belajar ke kota, ia menjadi kehilangan segala-galanya. Baginya, perguruan tinggi bukan mensejahterakan orang, melainkan justru menjadikan orang desa jatuh miskin. Sepengetahuannya, ia tidak sendirian. Beberapa tetangganya juga mengalami hal serupa.

Hal yang memprihatinkan lagi, ia mengaku, kegagalan anaknya mendapatkan pekerjaan, sekalipun telah menghabiskan hampir semua hartanya, tidak terlalu dirisaukan. Justru yang ia gelisahkan adalah, ternyata sepulang dari kota, perilaku anaknya menjadi berubah.

Dahulu, sebelum belajar ke perguruan tinggi, sebagai buah pendidikan pesantren, sikap anaknya kepada orang tua sedemikian tawadhu’, rajin mengaji, selalu shalat berjama’ah, dan lain-lain. Akan tetapi semua kebiasaan berharga itu ternyata menjadi hilang bersamaan dengan hilangnya harta kekayaan yang selama ini dimiliki.

Universitas: Menara Ilmu Pengetahuan dan Kebijaksanaan

Universitas Menara Ilmu Pengetahuan dan Kebijaksanaan

Universitas Menara Ilmu Pengetahuan dan Kebijaksanaan

Universitas, sebagai lembaga pendidikan tinggi, memainkan peran sentral dalam membentuk masa depan dan menciptakan pemimpin masa depan. Dari tata cara ilmiah hingga pengembangan karakter, universitas menjadi fondasi bagi kemajuan individu dan masyarakat. Artikel ini akan mengulas beberapa aspek kunci yang membuat universitas menjadi tempat yang istimewa dalam perjalanan pendidikan. Universitas Menara Ilmu Pengetahuan

1. Pusat Pendidikan Berkualitas Tinggi:

Universitas adalah pusat pendidikan tinggi yang menyediakan berbagai program studi dari ilmu pengetahuan hingga seni. Dengan fakultas terkemuka, universitas memberikan siswa akses ke pengetahuan dan keahlian yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu.

2. Pengembangan Keterampilan:

Selain pengetahuan akademis, universitas memfokuskan pada pengembangan keterampilan kritis seperti pemikiran kritis, analitis, dan komunikasi. Siswa diajak untuk berpikir secara mendalam, menghadapi tantangan, dan mencari solusi kreatif.

3. Keberagaman Budaya:

Universitas menciptakan lingkungan yang beragam secara kultural dan sosial. Mahasiswa dari berbagai latar belakang dapat bertemu, berbagi pengalaman, dan belajar satu sama lain. Ini memperkaya perspektif dan mempromosikan pemahaman lintas budaya.

4. Fasilitas dan Sumber Daya:

Dengan perpustakaan modern, laboratorium ilmiah, dan fasilitas olahraga, universitas memberikan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan ekstrakurikuler. Fasilitas ini mendukung siswa dalam mengejar minat dan penelitian mereka.

5. Keseimbangan Akademis dan Ekstrakurikuler:

Universitas mendorong keseimbangan antara kegiatan akademis dan ekstrakurikuler. Melalui klub, organisasi mahasiswa, dan proyek-proyek pengabdiannya, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial.

Baca juga: Project Core-Step, Sinergitas Universitas untuk Solusi Kesehatan dan Perubahan Iklim

6. Hubungan Guru-Murid yang Kokoh:

Dengan ukuran kelas yang lebih kecil, universitas memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara dosen dan mahasiswa. Ini menciptakan lingkungan di mana mahasiswa dapat mendapatkan bimbingan pribadi, mendiskusikan ide-ide, dan meraih potensi maksimal mereka.

7. Penelitian dan Inovasi:

Banyak universitas menjadi pusat penelitian dan inovasi. Dosen dan mahasiswa terlibat dalam proyek-proyek riset yang menciptakan terobosan dalam berbagai bidang. Ini tidak hanya memperkaya pengetahuan global, tetapi juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang relevan.

8. Persiapan Karier:

Program-program universitas dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk masuk ke dunia kerja. Melalui magang, kesempatan kerja, dan koneksi industri, universitas membantu mahasiswa membangun jalur karier yang solid.

9. Pendidikan Kewirausahaan:

Banyak universitas menyediakan dukungan bagi mahasiswa yang tertarik untuk menjadi pengusaha. Ini mencakup kursus kewirausahaan, inkubator bisnis, dan sumber daya untuk membantu mahasiswa mengembangkan ide-ide inovatif mereka.

10. Kehidupan Kampus yang Dinamis:

Kehidupan kampus yang dinamis menciptakan suasana di mana mahasiswa dapat belajar, berinteraksi, dan merasakan kehidupan kolektif. Kegiatan sosial, seni, dan budaya menciptakan pengalaman yang tidak terlupakan selama masa kuliah.

Universitas adalah wahana untuk pertumbuhan pribadi, pembentukan karakter, dan penemuan pengetahuan. Dengan memberikan akses ke pendidikan berkualitas tinggi, pengembangan keterampilan, dan kesempatan untuk terlibat dalam riset dan inovasi, universitas membantu membentuk generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Jendela Menuju Pengetahuan dan Masa Depan yang Cerah

Dalam esensi, universitas adalah tahap awal dalam membentuk masa depan yang cerah. Selain memberikan pengetahuan yang mendalam dalam bidang studi, pengalaman universitas menciptakan fondasi karakter, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi dunia dengan percaya diri. Ini adalah tempat di mana aspirasi diwujudkan, dan impian diubah menjadi kenyataan, memberikan siswa pandangan holistik tentang kehidupan dan dunia yang luas, Selain itu, universitas juga adalah tempat di mana gagasan dan inovasi berkembang. Pusat penelitian dan laboratorium di universitas mendukung penelitian dan pengembangan di berbagai bidang, dari ilmu pengetahuan hingga teknologi canggih. Inovasi ini menciptakan peluang untuk mahasiswa terlibat dalam proyek-proyek revolusioner yang dapat merubah dunia.

Universitas juga menyediakan jaringan luas dan hubungan profesional. Interaksi dengan dosen, alumni, dan praktisi industri melibatkan siswa dalam dunia nyata sebelum mereka lulus. Acara kariernya, magang, dan kunjungan ke perusahaan membantu siswa merencanakan karier mereka dan mendapatkan wawasan tentang tren industri.

Fasilitas dan sumber daya universitas juga mendukung proses pembelajaran. Perpustakaan yang lengkap, laboratorium ilmiah, pusat olahraga, dan teknologi terbaru menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa menjelajahi minat mereka dengan dukungan yang memadai. Akses ke fasilitas tersebut bukan hanya tentang pembelajaran akademis tetapi juga membangun keterampilan praktis dan sosial.

Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan karakter dan keterampilan interpersonal yang terjadi di lingkungan universitas. Melalui kolaborasi dalam proyek-proyek kelompok, kepemimpinan dalam organisasi mahasiswa, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa membangun keterampilan komunikasi, kerjasama tim, dan tanggung jawab diri.

Selain itu, universitas menciptakan lingkungan belajar yang merangsang pemikiran kritis dan analitis. Melalui interaksi dengan dosen dan sesama mahasiswa, siswa dihadapkan pada berbagai pandangan dan ideologi. Diskusi kelas, proyek penelitian, dan eksperimen praktis memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan kontekstual.

Project Core-Step, Sinergitas Universitas untuk Solusi Kesehatan dan Perubahan Iklim

Project Core-Step, Sinergitas Universitas untuk Solusi Kesehatan dan Perubahan Iklim

Project Core-Step, Sinergitas Universitas untuk Solusi Kesehatan dan Perubahan Iklim

Universitas Syiah Kuala dan Griffith University, Australia berkolaborasi dengan University Mataram (Unram). International Network of Health Promoting Hospitals  & Health Services dalam menjalankan Project Core-step yang di danai oleh Pemerintah.

Setelah di luncurkan di kota Ambon pada tanggal 25 September 2023, Project dengan judul ” Core-Step: Solusi Berbasis Pengetahuan yang inovatif untuk Sistem Layanan Kesehatan Primer yang Inklusif dan siap Menghadapi Perubahan Iklim” kemudian di lanjutkan di Mataram yang di mulai dengan kegiatan Project Launch yang di laksanakan di Ruang Auditorium Dr.Yunita Sabrina, Fakultas kedokteran, Universitas Mataram pada senin, 2 Oktober 2023.

Kegiatan ini di buka oleh Koordinator Project Indonesia, Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si. Dalam kata sambutanya, ia menyampaikan bahwa project ini memiliki dua tujuan utama, yaitu mengkaji bagaimana kerentanan dampak perubahan iklim.

Serta mengembangkan dashboard yang di harapkan dapat membantu puskesmas dalam mengambil keputusan yang di butuhkan.

“Saat ini, Peneliti ini merupakan pilot yang akan berlangsung selama satu tahun ke depan. Penelitian ini di laksanakan di tiga kota di indonesia. Sebelumnya rangkaian kegiatan sudah di laksanakan di Ambon, saat ini di Mataram, dan kemudian di lanjutkan di Banda Aceh. Harapanya setelah project ini, Universitas Syiah Kuala dan Universitas Mataram akan tetap melanjutkan kolaborasi dalam berbagai bidang,” ucap Rina.

Baca juga: Universitas Jurusan Psikologi Terbaik di Dunia

Selain koordinator Project Indonesia, Dr. Connie Cai Ru Gan yang berasal dari Griffith University dan sekaligus Koordinator Project Australia turut menyampaikan rasa syukur akan sambutan hangat dan keindahan alam Mataram yang saat ini di rasakan. Ia juga mengungkapkan turut berduka atas banjir yang baru saja terjadi di Libya.

“Perubahan iklim tidak hanya lagi tentang teori saat ini, namun dampaknya sangat nyata kita rasakan. Banjir yang terjadi di Libya, bahkan kondisi kekeringan yang juga dihadapi Mataram saat ini merupakan bukti bahwa efek perubahan iklim itu nyata,” paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Kami mengharapkan penelitian ini tidak hanya di lakukan untuk Puskesmas, namun juga jejaring-jejaring seperti klinik maupun praktik dokter mandiri. Data-data yang di miliki oleh jejaring ini di harapkan bisa di kirimkan ke puskesmas sebagai pusat pendataan yang mana nantinya dapat di bawa ke lokakarya untuk di bahas bagaimana masalah-masalah yang di hadapi selama ini dapat di selesaikan.”

Kesuksesan acara ini terlaksana tidak lepas dari sambutan baik Unram yang di koordinasikan oleh dr.Wahyu Sulistya Affarah, Dr. Yoga Pamungkas, dan Dr. Eko Pradjoko. Peluncuran Project ini di hadiri oleh 70 peserta yang berasal dari Pemerintahan Provinsi NTB, Pemerintahan Kota Mataram.

Penelitian ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unram, Prof. Akmaluddin, S.T., M. Sc.(Eng)., Ph.D.

Project Core-Step ini akan berlangsung selama satu tahun hingga Juli 2024. Kegiatan di laksanakan di dua negara, yakni Indonesia (Ambon, Mataram, dan Banda Aceh) serta di Australia, tepatnya di wilayah Queensland.